Issue #6 : Merciless Hunt

Suram membayangi bumi. Barangkali disebabkan makhluk gelap kecil yang seenaknya masuk ke dunia yang bukan asalnya, berpengaruhkah? Barangkali langit hanya sedang bertemperamen buruk. Hujan turun tak beraturan dari awan-awan kelabu, kadang deras. Seringnya, sih, gerimis, yang membawa serta hawa dingin. Menggigilkan manusia-manusia di permukaan tanah sampai kebanyakan dari mereka buru-buru masuk ke pondok-pondok kecil mereka dan menghangatkan diri di depan perapian.

Issue #5 : Zipped Away

Tidak ada latihan magis siang ini. Kebanyakan orang sedang sibuk dengan identitas normalnya masing-masing. Aktor Chanyeol menghadiri live talkshow di stasiun televisi lokal, ada yang sedang rajin masuk kuliah, ada yang mengurus pekerjaan ini itu, Linnet dan Sehun saja sedang praktikum di laboratorium kimia sekolah, sisanya bilang ada kencan dengan gadis yang sudah lama terabaikan gara-gara aktivitas magis mereka. Dan Kai? Kai luntang-lantung seorang diri tak ada kerjaan. Memangnya ada yang bisa ia kerjakan dalam keadaan sepotong kaki digips dan tak bisa digerakkan seperti ini?

Issue #3.2 : Dying Heart [2]

Kai melakukan space warp jarak pendek dari tempatnya berdiri ke samping tubuh Lu Han yang terhempas di tanah. Ia segera menarik tubuh itu untuk berdiri dan memapahnya di bahu. Kai berpindah lagi sampai di jarak yang kira-kira cukup jauh dari jangkauan makhluk apa pun itu yang mirip Lu Han. Black Lu Han. Kai mengedarkan pandangannya berkeliling. Teman-temannya membeku di tempat mereka masing-masing, memandang makhluk itu dengan kengerian di wajah mereka. Linnet ada bersama Kris di seberang sana. Kurasa mereka aman.

Issue #2 : We’re Set

Begitu partikel-partikel tubuhnya menyatu dan memadat menjadi bentuk utuh, Linnet menyentakkan genggaman tangan Kai. Ia merasa ngeri pada senior yang kalau dipikir-pikir baru beberapa detik lalu ia kagumi. Tapi tubuhnya langsung limbung, efek samping dari teror tak logis yang mencekam dalam perjalanan jarak jauh super singkat pertamanya, dan lagi-lagi Sehun ada di sana untuk menyangga tubuhnya. Kai menyeringai, memaklumi ketakutan gadis itu pada kekuatan tak manusiawinya.