Tag Archives: Xiu Min

[ONESHOT] Littlest Thing Tells A Lot

Casts : Xiumin, Chanyeol; Genre : angst, friendship; Rating : PG

Warning : suicidal deed.

Continue reading

7 Comments

Filed under EXO, ff, oneshot

Act #5 : Finale

Sebuah mimpi membungkus benak Kyungsoo. Atau mungkin bukan mimpi, melainkan kilasan-kilasan memori yang terdesak ke bagian paling belakang ingatan namun menyembul ke permukaan dengan warnanya yang redup. Berkabut. Ini baru tiga jam lewat tengah malam, napas lembut Tala adalah satu-satunya suara yang terdengar selain tik-tok jam dinding. Tumpukan kertas laporan tanpa judul mengenai arwah masih tergeletak di atas kabinet sebelah tempat tidur, menguarkan bau kertas baru.

Continue reading

8 Comments

Filed under chaptered, EXO, ff

Act #4 : Rhetorical Questions

Memasuki Maren Street, Kyungsoo dihantam ingatan tentang malamnya yang buruk, berlari-lari mencari rumah Junmyeon sambil mengkhawatirkan Tala dalam kegelapan dan udara yang menyiksa. Tapi suasana jalan ini di pagi hari berbeda. Ini daerah tenang yang manis, seharusnya ditempati keluarga-keluarga kecil yang punya satu atau dua anak, atau pasangan tua yang kaya dan senang menyendiri. Sayang sekali tempat seperti ini harus melatari kejadian yang mengerikan. Pasti makelar yang bertanggung jawab akan rumah-rumah di sini sedikit kerepotan dengan kesan buruk yang ditimbulkan pembunuhan Junmyeon nantinya.

Continue reading

9 Comments

Filed under chaptered, EXO, ff

Act #3 : Red Traces

Dua jam perjalanan dengan kereta api yang bergoyang-goyang teratur bukanlah hal yang membosankan bagi Kyungsoo. Terlebih dengan banyak hal untuk dikerjakan atau direnungkan. Kadang Kyungsoo akan melihat ke luar melalui jendela gerbong kepada langit Jumat malam yang polos tanpa cela, atau bangunan-bangunan yang berkelebat di sepanjang rel dengan kelap-kelip lampunya. Kadang ia akan berbincang dengan Kris bila pria itu sedang ingin bicara, tanda bahwa suasana hatinya sedang baik. Diskusi yang seolah tanpa akhir mengenai kasus yang baru saja mereka pecahkan, digabung dengan kasus lain yang mirip atau ada sangkut pautnya dengan kasus yang ini. Kyungsoo terutama senang mendengarkan Kris mengisahkan masa lalunya―yang sangat jarang ia ungkit. Sedikit sulit membayangkan detektif itu juga pernah menjadi bocah―dan remaja.

Continue reading

10 Comments

Filed under chaptered, EXO, ff

Act #2 : A Measured Tread

Kapten Minseok berkunjung sore itu sehingga Kyungsoo tidak mempunyai kesempatan untuk mendiskusikan topik arwah. Ruang kerja Kris yang biasanya senyap berubah ceria, atmosfer serius yang biasa mengawang di sana menjadi lebih ringan. Kepala kepolisian daerah itu pria yang menyenangkan dengan senyum yang menyenangkan pula. Binar matanya penuh gairah, hingga barangkali tanpa seragam kebesaran dan lencananya, ia akan terlihat seperti pemuda di usia dua puluhan. Padahal usianya tidak lebih muda dari Kris, lebih tua malah. Meskipun demikian, wibawanya di mata masyarakat dan anak-anak buahnya tidak perlu diragukan lagi. Kyungsoo pernah menyaksikan betapa pria berwajah ramah itu bisa saja menjadi tegas nyaris keras di suatu tempat kejadian perkara, semua orang menyeganinya.

Continue reading

11 Comments

Filed under chaptered, EXO, ff

Act #1 : Make-Belief

Apa yang ia kerjakan membuat Kyungsoo memuja logika. Apa yang bisa ia lihat, dengar, kecap, bau, dan sentuh adalah nyata, fakta, ada. Selain itu, tidak. Hanya khayalan, takhayul, fantasi, fiksi. Hal-hal yang diperdewa orang kebanyakan, tapi tidak Kyungsoo.

Continue reading

11 Comments

Filed under chaptered, EXO, ff

Issue #10 : Ice Blade

Satu jam lima puluh lima menit menjelang tengah malam, ketika denyut jalanan mulai melemah dan bumi mendengkur dengan irama pelan, Xiu Min baru pulang dari kantornya. Ada proyek baru yang menuntut waktu lebih bahkan pada karyawan muda sekali pun. Xiu Min berjalan di trotoar menuju blok tempat rumahnya dibangun, lengan kemeja dilipat sekenanya sampai siku dan dasi menggantung asal dari kerah. Ia menghembuskan segumpal udara dan uap putih meliuk menuju langit. Udara beku, mestinya terlalu dingin bagi kulit yang hanya terbungkus sehelai kain tak seberapa tebal. Masalahnya dingin semacam itu justru menyenangkan untuk Xiu Min. Tanpa sadar ia juga menguarkan hawa dingin dari kulitnya selagi berjalan. Beberapa gelandangan yang menggelar kardus di emperan toko menggigil ketika Xiu Min lewat. Iba, Xiu Min menaikkan suhu tubuhnya dan udara sekitar hingga terasa cukup hangat. Beberapa desah lega terdengar dan para gelandangan kembali tidur seolah bahagia sekali. Xiu Min pikir ia juga akan segera tertidur seperti itu setelah mandi nanti, badannya lelah bukan main.

Continue reading

10 Comments

Filed under chaptered, EXO, ff

Issue #9 : Windy Whispers

Sore yang malas. Selain kekuatan magis dan pertempuran-pertempuran tak wajar, tidak ada aturan yang mengharuskan mereka untuk berkumpul bersama, sungguh. Namun mereka sudah begitu terikat hingga sekadar duduk-duduk di perpustakaan pribadi Baekhyun yang terletak di lantai dua rumahnya adalah hal yang hampir tidak bisa dilewatkan. Tuan rumah di sini, melesak di sofa lembutnya. Mata fokus pada halaman-halaman kekuningan buku tua di tangan. Lu Han di sana, melangkah ringan di antara rak-rak buku raksasa yang menyembunyikan dirinya, belum menemukan buku yang benar-benar ingin ia baca. Tao, Xiu Min, Kyungsoo, dan Kai membentuk persegi di suatu sudut, berkerumun pada meja kecil dengan kue-kue kering dan cangkir-cangkir teh mewah di atasnya.

Continue reading

8 Comments

Filed under chaptered, EXO, ff

Issue #8 : Nourishment

Ada kabinet kayu warna sienna di kiri ranjang pasien. Di atasnya terletak jambangan bunga kaca warna salmon polos. Sempurna, karena sederhananya menonjolkan kecantikan bunga bermahkota kuning lemon dengan gurat-gurat keemasan yang menjulang malu-malu tercecah cahaya matahari sore yang menerobos kerai tipis sewarna persik―tergantung menutupi satu-satunya jendela di ruangan. Kerai itu kemudian disibakkan oleh Lay karena hujan sudah reda dan sinar oranye matahari memperkaya corak-corak feminisme di kamar pasien nomor 217.

Continue reading

9 Comments

Filed under chaptered, EXO, ff

Issue #7 : Battling

Sehun memicingkan mata ke arah teman-temannya yang tertinggal dengan monster Chen, ia sudah berlari cukup jauh sampai-sampai mereka terlihat kecil sekali. Ia jadi bertanya-tanya, seberapa besar Dimensi dalam kalender ini. Akankah ada batasnya, misal kertas kalender putih meta. Jangan-jangan Dimensi ini tersambung juga dengan kotak-kotak yang bertuliskan hari dan tanggal.

Continue reading

6 Comments

Filed under chaptered, EXO, ff